• May 20, 2024
Putin menginginkan pembayaran bahan bakar dalam rubel mulai besok, Prancis dan Jerman menyebutnya ‘pemerasan’

Putin menginginkan pembayaran bahan bakar dalam rubel mulai besok, Prancis dan Jerman menyebutnya ‘pemerasan’


Presiden Vladimir Putin dan CEO Gazprom Aleksey Miller pada tahun 2017. Gazprom adalah perusahaan gas milik negara.Gambar AP

Prancis dan Jerman segera menolak permintaan Rusia, dengan alasan pelanggaran kontrak, karena sebelumnya telah disepakati untuk membayar dalam euro atau dolar. Bruno Le Maire, Menteri Keuangan Perancis, dan rekannya dari Jerman di bidang ekonomi, Robert Habeck, menyebutnya sebagai ‘pemerasan’. Kedua negara sedang mempersiapkan skenario di mana Rusia mematikan keran gas.

Kementerian Urusan Ekonomi dan Iklim Belanda juga menolak klaim Rusia. Oleh karena itu, pedagang Belanda tidak diperbolehkan membeli rubel dari bank sentral Rusia, karena transaksi mata uang tersebut dilindungi oleh sanksi yang dijatuhkan oleh Uni Eropa terhadap Rusia. “Kami tidak akan membayar dalam rubel karena sanksinya adalah tidak melakukan bisnis dengan bank-bank Rusia. Hal ini akan tetap terjadi,” kata juru bicara Menteri Energi Rob Jetten kepada NOS.

Proyek jangka panjang

Keputusan Rusia untuk hanya menerima rubel memang dikhawatirkan, namun hingga saat ini hal tersebut tampaknya tidak menjadi masalah. Sebelumnya pada hari Kamis, Perdana Menteri Italia Mario Draghi mengatakan Putin telah berjanji kepadanya melalui percakapan telepon bahwa pembayaran masih dapat dilakukan dalam euro. Kemarin juga, Kremlin melaporkan bahwa peralihan dari euro dan dolar ke rubel adalah proyek jangka panjang.

Pada Kamis sore, pernyataan Putin terbukti tidak banyak gunanya. “Untuk membeli gas Rusia, mereka harus membuka rekening di bank-bank Rusia yang berisi rubel,” kata Putin di televisi Rusia. “Pembayaran pasokan gas harus dilakukan dari rekening tersebut mulai besok.”

Jika pembeli tidak membayar dalam rubel, hal ini dianggap gagal bayar dan kontrak yang sudah ada akan dibatalkan. “Jika pembayaran tersebut tidak dilakukan, kami akan melihatnya sebagai kegagalan pihak pembeli, dengan segala konsekuensi yang menyertainya,” lanjut Putin. ‘Tidak ada yang menjual apa pun kepada kami secara gratis, dan kami sendiri tidak melakukan amal – sehingga kontrak yang ada dihentikan.’

Uni Eropa mendapat sekitar 40 persen gas alamnya dari Rusia. Amerika Serikat sebelumnya telah mengumumkan bahwa mereka ingin membantu Uni Eropa agar tidak terlalu bergantung pada negara Putin. Tahun ini, AS akan memasok setidaknya 15 miliar meter kubik gas alam cair (LNG) lebih banyak dibandingkan tahun lalu.

Keluaran SDY