• May 20, 2024
Semoga berhasil menemukan penyebab ledakan saat peluncuran satelit

Semoga berhasil menemukan penyebab ledakan saat peluncuran satelit

Di Pusat Luar Angkasa Imam Khomeini, ledakan besar terjadi Kamis lalu saat persiapan peluncuran satelit. Trump mengatakan Amerika Serikat tidak terlibat dalam hal ini dan berharap otoritas Iran “semoga berhasil” dalam menemukan penyebab kecelakaan itu.

Foto itu begitu detail sehingga Trump langsung dituduh membocorkan informasi rahasia. Menurut para ahli, rekaman itu mungkin berasal dari satelit mata-mata dinas keamanan AS. Mereka menyimpulkan ini dari kualitas gambar dan bilah hitam di pojok kiri atas foto, yang mungkin terbaca ‘sangat rahasia’ pada awalnya.

James Clapper, mantan kepala intelijen AS, mengatakan musuh Amerika pasti akan belajar dari apa yang ada di foto. Dia bertanya-tanya apa gunanya merilis foto itu, “selain mengejek orang Iran.” Tetapi Presiden Trump menolak semua kritik. Dia mencontohkan, sebagai presiden dia berhak menentukan mana informasi rahasia dan mana yang bukan.


Citra satelit dari ledakan hari Kamis di Pusat Luar Angkasa Imam Khomeini.Gambar REUTERS

Foto menunjukkan bahwa lokasi peluncuran rusak parah selama persiapan peluncuran satelit. Ini adalah ketiga kalinya tahun ini peluncuran satelit Iran gagal. Itu juga salah pada bulan Januari dan Februari. AS keberatan dengan peluncuran satelit Iran, mengatakan mereka melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB yang meminta Iran untuk tidak menguji rudal balistik berujung nuklir.

Virus komputer

Otoritas Iran mencurigai AS dan Israel berada di belakang serangkaian kemunduran untuk program senjata Iran dan proyek penting lainnya. Ini termasuk serangan virus komputer Stuxnet yang sangat mengganggu program energi nuklir Iran pada tahun 2010. Kali ini, otoritas Iran tidak mengatakan apa-apa tentang kemungkinan keterlibatan AS, tetapi Presiden Trump tampaknya melihat kecelakaan itu sebagai kesempatan untuk memicu paranoia Iran dan melemparkan pasir ke dalam mesin program rudal Iran.

Pekan lalu, The New York Times melaporkan bahwa pada bulan Juni AS diam-diam melakukan serangan dunia maya pada database yang akan digunakan Pengawal Revolusi Iran untuk memilih dan melacak target potensial di antara kapal tanker minyak di Teluk Persia. Akibatnya, sistem komputer Pengawal Revolusi akan mati selama berbulan-bulan.

Pengawal Revolusi Iran diduga melakukan beberapa serangan terhadap kapal tanker minyak Barat awal musim panas ini. Dengan ini, Iran ingin membalas dendam atas sanksi berat yang dijatuhkan AS ke negara itu setelah Presiden Trump mencabut perjanjian nuklir dengan Iran.


agen sbobet